Mahasiswa UK Petra Surabaya Olah Ampas Kopi Jadi Pewarna Alami – Mahasiswa Visual Communication Design Universitas Kristen Petra Surabaya, Veronica Boni Pamudja membuat pewarna alami dari ampas kopi.
Dari temuan itu dapat menghasilkan tiga tipe pewarna alami yakni dari ampas kopi saja, ampas kopi dengan campuran secang dan ampas kopi dengan campuran kunyit yang menghasilkan sebuah warna yang amat unik.
Boni mengatakan, latar belakang membuat pewarna sebab meningkatnya mengonsumsi kopi di Indonesia dan menjamurnya kedai-kedai kopi sehingga membuat limbah ampas kopi makin lama meningkat pula.
“Akibatnya berjalan penumpukan limbah di TPA (tempat pembuangan akhir) yang berakibat tidak baik layaknya tanah makin lama asam sampai menambah laju pemanasan global. Maka dari itu lihat kenyataan ini selanjutnya tertantang produksi limbah ampas kopi,” kata Boni, Senin (18/7/2022)
Baca juga: Cara Mencari Beasiswa Kuliah untuk Mahasiswa Baru
Tahapan Pengolahan Ampas Kopi
Menurut mahasiswi yang hobi menggambar ini, terkandung dua tahapan untuk pengolahan ampas kopi. Menjemur ampas kopi maupun bahan lainnya. Tahapan kedua proses ekstrasi, mengambil alih zat warnanya dengan pakai air yang direbus sejalan dengan bahan sampai menyusut sampai setengahnya.
“Proses menjemur dapat menggapai satu sampai dua hari tergantung cuacanya selagi itu. Sedangkan proses ekstrasi memerlukan selagi sekitar 1 jam untuk memperoleh 600 mililiter pewarna,” kata Boni.
Sesuai dengan penentuan OBE-LEAP-nya maka Boni bekerja serupa dengan komunitas disabilitas berbasis ekonomi “Self Help Group Solo” maka menghasilkan empat produk dari pewarna alami hasil limbah kopi. Empat produk itu adalah dua outer dan dua tote bag.
“Dua tipe produk daily fashion apparel yakni Arsa Outer dan Abisatya Tote Bag ini dikemas di dalam sebuah merek bernama BAWARNA,” kata Boni yang memperoleh nilai A untuk tugas selanjutnya itu.
